-->

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Modal Usaha Dari Pinjaman/Hutang

Ketika akan memulai usaha, hal pertama yang terlintas didalam pikiran semua orang adalah modal. Apapun bisnis yang akan digeluti, pasti akan membutuhkan modal sebagai bagian dari proses terbentuknya bisnis itu sendiri. Modal merupakan elemen yang sangat penting dalam wirausaha sebagai bagian dari investasi pelakunya. Tanpa modal, rencana bisnis yang sudah dirancang secara matang pun hanya akan menjadi sebuah wacana yang tak kunjung terealisasikan.

Seberapa banyak modal yang dibutuhkan untuk melalui usaha? Banyak atau sedikitnya modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha tergantung dari jenis usaha yang akan dirintins itu sendiri. Jika usaha yang akan dibangun memerlukan aktiva dengan nilai tinggi, maka modal yang digunakan untuk memperoleh aktiva tersebut juga sangat besar. Sebaliknya, jika aktiva yang diperlukan untuk memulai usaha nilainya kecil, maka modal yang dibutuhkan juga semakin sedikit.

Gambar Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Modal Usaha Dari Pinjaman/Hutang

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Modal Usaha Dari Pinjaman atau Hutang


Kesulitan mendapatkan modal kerap kali dijadikan alasan oleh seseorang untuk mengurungkan niat dalam membangun usaha. Memang tidak dapat dipungkiri jika modal adalah salah satu faktor yang membuat sebuah usaha bisa berjalannya, namun bukan berarti menjadi penghambat yang dapat merubah pikiran untuk tidak memulai bisnis. Lalu seberapa pentingkah kedudukan modal dalam sebuah usaha?

Pentingnya Modal Dalam Usaha

Ketika membangun bisnis, semua aktiva yang dibutuhkan didapat dengan mengeluarkan modal. Modal digunakan sebagai sarana untuk memenuhi segala sesuatu yang menunjang proses berjalannya suatu usaha. Ada berbagai macam penunjang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha antara lain adalah alat, tempat, bahan baku, barang dagangan, dan lain sebagainya tergantung dari bidang usaha yang digeluti. Tanpa adanya modal, bisnis akan mangkrak dan tidak dapat berjalan sesuai perencanaan. Ini merupakan indikasi bahwa keberadaan modal itu sangat penting.

Modal Dari Pinjaman/Hutang

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan oleh seorang calon wirausahawan dalam mendapatkan modal untuk memulai bisnis. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperoleh modal usaha adalah dengan meminjam kepada pihak lain. Dalam arti lain, modal didapat dengan berhutang kepada orang, koperasi, bank, lembaga atau institusi lain yang menyediakan pinjaman uang untuk modal usaha.

Meminjam modal usaha kepada institusi penyedia modal bisa dibilang prosesnya cukup mudah. Malahan beberapa lembaga menawarkan permodalan dengan sistem bunga lunak supaya tidak memberatkan peminjam. Hal ini tentu menjadi salah satu penyebab banyaknya orang yang memilih memperoleh modal dengan cara meminjam. Berhutang untuk memperoleh modal memang diperbolehkan dari segi ilmu bisnis. Namun hal ini memiliki kekurangan dan kelebihan dalam proses berlangsungnya bisnis itu sendiri.

Kelebihan Meminjam Modal Usaha

Meminjam modal untuk memulai usaha bisa mempermudah proses pembangunan dan pembentukannya. Selain itu, adanya modal juga berpengaruh terhadap kelancaran proses usaha yang tengah berjalan. Jika dapat memanfaatkan modal hasil pinjaman, maka usaha yang sudah direncanakan dan siap dimulai akan mudah terealisasi. Beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dari meminjam modal antara lain sebagai berikut.

Pertama, meminjam modal kepada pihak lain dapat memberikan dana secara instan kepada wirausahawan sehingga tidak perlu pusing untuk mencari strategi memulai bisnisnya. Suntikan dana segar yang diperoleh dari pinjaman ini, bisa langsung dimanfaatkan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan bagi perusahaan. Tercukupinya segala keperluan usaha dapat mempermudah proses berjalannya usaha sesuai dengan yang sudah direncakan.

Kedua, modal hasil pinjaman wujudnya nyata. Dalam artian jumlahnya pasti dan terukur. Jumlah pinjaman modal biasanya bisa disesuiakan dengan kebutuhan dan diselaraskan dengan rencana anggaran yang dibutuhkan. Anda tidak harus bermain perkiraan dana operasional dalam proses berjalannya usaha karena biaya yang akan digunakan sudah dikantongi. Ini cukup memudahkan wirausahawan dalam melakukan spekulasi bisnis.

Ketiga, Mudah memetakan dan mengatur modal kedalam beberapa segmen. Dengan adanya modal dalam jumlah tertentu sekali waktu, dapat memudahkan calon wirausahawan dalam membuat perencanaan anggaran keuangan. Dengan mengelola anggaran keuangan, maka budget dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga modal bisa tersalurkan dengan baik. Dengan mengatur dan memetakan modal, usaha dapat berjalan sesuai jalur yang telah direncanakan.
Keempat, dapat membangun bisnis dengan skala besar dalam satu waktu. Ketika meminjam modal, jumlah yang akan dipinjam pasti sudah ditentukan dan disesuaikan dengan jenis usaha yang akan didirikan. Jika modal yang dibutuhkan untuk menunjang proses berdirinya usaha nilainya tinggi, maka wirausahawan dapat melakukan peminjaman modal dengan jumlah yang besar sehingga tidak perlu merintis usaha dari tingkat paling kecil.

Kelima, dengan meminjam modal dari pihak lain, wirausahawan tidak perlu menunggu modal yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit. Menunggu terkumpulnya modal dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan usaha berjalan dengan lambat. Keadaan ini sangat rentan terhadap defisit anggaran yang dapat mengakibatkan bisnis kolaps. Lambatnya pertumbuhan usaha juga membuat penghasilan tak kunjung dapat dinikmati.

Kekurangan Meminjam Modal Usaha

Meskipun modal pinjaman menawarkan berbagai macam kemudahan dalam merintis usaha, namun disisi lain  cara pemerolehan modal seperti ini juga memiliki kekurangan. Semua kekurangan pasti membawa resiko yang siap menghadang kapan saja dimasa yang akan datang. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang akan didapatkan oleh wirausahawan akibat menggunakan modal dari hasil pinjaman.

Pertama, mendapat tanggungan untuk melunasi. Satu hal yang sudah pasti diketahui oleh banyak orang adalah melunasi hutang hukumnya wajib. Berani meminjam berarti juga harus mampu untuk mengembalikan. Inilah kondisi yang dapat kita gunakan sebagai gambaran terhadap bisnis yang dimulai dengan modal hasil pinjaman.

Ketika meminjam modal kepada pihak lain untuk dipergunakan sebagai sarana memulai usaha, seorang wirausahawan pasti dibayang-bayangi oleh tagihan pembayaran hutang yang jatuh pada waktu tertentu secara berkala. Hal ini membuatnya harus memutar otak untuk meyeimbangkan kondisi finansial supaya tidak terjadi defisit. Hasil keuntungan dari bisnis pun akan terbelah menjadi dua. Salah satunya adalah digunakan untuk melunasi pinjaman modal.

Kedua, wirausahawan akan dihadapkan dengan resiko ganda ketika memulai bisnis dengan modal dari pinjaman. Resiko tersebut adalah ketika usahanya bangkrut, maka ia masih memiliki resiko kedua untuk mengembalikan hutang pinjaman yang digunakan sebagai modal. Resiko ini tergolong menjadi resiko yang sangat berat karena dapat membutuhkan penyelesaian yang sangat panjang. Setiap pelaku usahan yang menggunakan modal usaha dari pinjaman wajib mengetahui resiko ini agar dapat melakukan ancang-ancang jika terjadi hal yang tidak diharapkan diwaktu yang akan datang.

Ketiga, dikejar batas waktu pengembalian hutang yang diambilnya. Setiap lembaga yang memberikan pelayanan pinjaman pasti memiliki peraturan dalam pembayaran. Salah satu peraturan yang umum diterapkan adalah batas waktu tertentu untuk pengembalian. Waktu yang ditentukan bisa secara berkala namun dalam tenggang waktu tertentu. Sebelum melewati batas waktu yang ditentukan inilah wirausahawan wajib melakukan pembayaran pengembalian pinjaman modal.

Keempat, selain membayarkan cicilan pengembalian serta dikejar batas waktu pengembalian, wirausahawan juga diberatkan dengan pembayaran bunga pinjaman. Setiap pelayanan pinjaman yang disediakan oleh suatu lembaga, pasti ada bunga yang harus dibayarkan diluar jumlah pembayaran pinjaman pokok. Ini berarti harus ada dana lebih yang harus keluar dari kas usaha untuk menambah tagihan bunga pengembalian pinjaman modal.

Kelima, dalam proses pinjam meminjam, persyaratan yang diperlukan tidak hanya sekedar data dan validasi terhadap data tersebut, namun juga memerlukan jaminan sebagai syarat cairnya dana yang dipinjam. Jaminan yang biasanya diminta oleh sebuah lembaga peminjaman bisa berupa sertifikat tanah, bpkb kendaraan, dan lain sebagainya yang nilainya setara dengan jumlah modal yang dipinjam. Dengan ini resiko kehilangan aset akan sangat tinggi jika tidak bisa mengembalikan hutang tersebut.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan menggunakan modal usaha dari pinjaman/hutang berimbang. Dalam artian manfaat dan resiko memiliki kedudukan yang setara. Lalu apakah menggunakan modal usaha dari pinjaman/hutang itu baik dan boleh dilakukan? Terlepas dari boleh atau tidaknya, semua tergantung pada diri wirausahawan itu sendiri. Ini adalah soal yakin atau tidaknya terhadap perencanaan usaha yang akan dibangunnya. Semua pilihan pasti ada resikonya namun resiko tidak dapat dipilih. Jika ingin bermain aman, lakukanlah sesuai dengan kemampuan.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Modal Usaha Dari Pinjaman/Hutang